Join our newsletter!

Enter your email to receive our latest newsletter.

Don't worry, we don't spam

html# seo# url# link element

4 bulan yang lalu

Canonical tag, element dalam HTML

Canonical tag adalah elemen HTML yang digunakan untuk menginformasikan kepada mesin pencari bahwa sebuah halaman web adalah versi kanonik (atau versi utama) dari serangkaian halaman yang memiliki konten yang sangat mirip atau identik. Ini membantu mencegah masalah duplikasi konten, yang dapat mempengaruhi peringkat halaman web dalam hasil pencarian.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang canonical tag:

Fungsi Canonical Tag

1. Menghindari Duplikasi Konten:
   Canonical tag membantu mengarahkan mesin pencari ke versi utama dari halaman yang memiliki konten duplikat. Misalnya, jika ada beberapa URL yang menampilkan konten yang sama, canonical tag dapat menunjukkan URL mana yang harus dianggap sebagai yang utama.

2. Pengoptimalan SEO:
   Dengan menetapkan halaman kanonik, pemilik situs web dapat memastikan bahwa semua sinyal SEO, seperti link juice dan otoritas halaman, dikonsolidasikan ke satu URL utama. Ini membantu meningkatkan peringkat halaman utama tersebut dalam hasil pencarian.

3. Menyederhanakan Pengindeksan:
   Mesin pencari dapat lebih efisien dalam mengindeks halaman situs web karena mereka tahu halaman mana yang harus diprioritaskan dan dianggap sebagai sumber asli konten tersebut.

Cara Menggunakan Canonical Tag

Canonical tag ditempatkan di bagian `<head>` dari dokumen HTML. Berikut adalah contoh bagaimana menambahkan canonical tag:
<link rel="canonical" href="https://www.lapantiga.com/blog/canonical-tag-element" />

Contoh Penggunaan Canonical Tag

1. Halaman Produk E-commerce:
   Situs e-commerce mungkin memiliki banyak URL untuk satu produk yang sama, misalnya karena adanya filter atau pengurutan. Dengan menggunakan canonical tag, mereka bisa menunjuk satu URL sebagai halaman utama produk tersebut.

2. Versi HTTPS dan HTTP:
   Jika situs web dapat diakses dengan HTTP dan HTTPS, canonical tag dapat digunakan untuk menunjuk salah satu sebagai versi utama, biasanya HTTPS.

3. Halaman dengan Parameter URL:
   URL dengan parameter (misalnya `https://www.lapantiga.com/page?utm_source=google`) bisa dikanonikal kan ke URL yang lebih bersih (misalnya `https://www.lapantiga.com/page`).

Praktik Terbaik dalam Menggunakan Canonical Tag

1. Selalu Gunakan URL Absolut:
   Canonical tag harus menggunakan URL absolut, bukan relatif, untuk menghindari kebingungan dan memastikan bahwa mesin pencari mengerti halaman mana yang harus dianggap utama.

2. Konsistensi:
   Pastikan setiap halaman duplikat merujuk ke URL kanonik yang benar. Inkonsistensi bisa membingungkan mesin pencari.

3. Satu Canonical per Halaman:
   Setiap halaman hanya boleh memiliki satu canonical tag. Banyak canonical tag di satu halaman bisa menyebabkan kebingungan dan masalah pengindeksan.

4. Pentingnya Relasi:
   Pastikan bahwa halaman yang ditunjuk sebagai kanonik benar-benar relevan dan merupakan versi utama dari konten tersebut.

Dengan memahami dan menggunakan canonical tag dengan benar, pemilik situs web dapat memastikan bahwa konten mereka diindeks dengan cara yang optimal oleh mesin pencari, sehingga meningkatkan visibilitas dan peringkat situs mereka dalam hasil pencarian.